Cara Mengajukan Kredit | Susunan Proposal Pengajuan Kredit | Isi Proposal | Proses Pengajuan Kredit

Cara Mengajukan Kredit


Kredit adalah proses untuk penyediaan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian keuntungan. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kredit diperlukan, yaitu :

 Kekurangan Dana Sendiri


Kekurangan dana sendiri berarti calon peminjam tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai kegiatan usaha maupun konsumsinya pada saat itu. 
* Kenaikan Penjualan
Untuk meningkatkan penjualan harus didukung penyediaan barang dagangan (stock) yang lebih besar dari periode sebelumnya. Bahkan, bilamana penjualan telah terlaksana, piutang usaha juga ikut cenderung ikut meningkat, misalnya karena adanya permintaan seperti menjelang hari Raya, Natal, Tahun Baru dan lain sebagainya.

Penundaan Pelunasan Piutang


Pencairan piutang usaha merupakan salah satu sumber dana internal perusahaan guna mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Oleh karena itu, piutang usaha lazimnya memiliki jangka waktu jatuh tempo agar pengusaha dapat mengantisipasi pembiayaan usaha berikutnya. Namun, sering terjadi bahwa jadwal jatuh tempo tidak terpenuhi akibat tertundanya pelunasan hutang oleh pelanggan.

Akibatnya, pengusaha harus mencari alternatif sumber pembiayaan untuk mendukung kegiatan-kegiatan usaha yang sudah direncakan sebelumnya akan dibiayai dengan dana hasil pencairan piutang. Salah satu sumber dana alternatif adalah kredit bank.

Tenggang Waktu Pendapatan


Alasan ini lazim ditemukan dalam kredit konsumtif, dimana terdapat tenggang waktu (time log) antara kebutuhan konsumsi saat ini dengan pendapatan masa mendatang, contoh KPR. Dalam hal ini peminjam ingin memiliki rumah, sedangkan daya beli (pendapatan) yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhannya akan rumah. Sebenarnya dalam jangka panjang, akumulasi pendapatan tersebut mampu membiayai pembelian rumah. Oleh karena itu, mereka mengandalkan pendapatan di masa datang.

Subsitusi Hutang Pihak Ketiga


Yang dimaksud dengan substitusi hutang pihak ketiga adalah nasabah melunasi hutangnya kepada pihak ketiga dengan kredit dari bank. Dalam banyak hal kredit bank bisa lebih menguntungkan dibanding hutang kepada pihak ketiga. Keuntungan ini bisa disebabkan persyaratan kredit yang lebih ringan, seperti suku bunga lebih rendah. atau dengan pelunasan hutang lebih cepat, maka nasabah akan memperoleh discount pembelian barang yang lebih besar dari pemasok. Di sini tidak ada alasan kenaikan penjualan sebagaimana diuraikan sebelumnya, tetapi semata-mata karena kebijakan manajemen hutang (leveranging).

Reputasi dan Tertib Manajemen Keuangan


Dewasa ini bank telah menjadi bagian dari ciri bonefiditas dunia usaha. Reputasi pengusaha yang menggunakan jasa bank dalam mendukung transaksi usahanya cenderung dinilai lebih baik dibanding pengusaha yang tidak menggunakan jasa bank. Hal ini disebabkan sikap selektif bank terhadap calon nasabahnya. Mereka yang dapat memanfaatkan jasa bank cenderung dinilai sebagai yang lebih dapat dipercaya.

Disamping itu pemanfaatan jasa bank juga membantu manajemen usaha nasabah untuk memantau arus kas usaha. Bahkan juga mengurangi resiko kehilangan. Perusahaan tidak perlu menahan kas dalam jumlah besar di samping beresiko juga menghilangkan oportuniti untuk memperoleh pendapatan dari bank. Dewasa ini lazim ditemukan seorang meminjam ke bank dengan menyerahkan cash collateral 100% seperti deposito.

Peminjam demikian pada dasarnya tidak memerlukan tambahan dana dari kredit bank, karena keperluannya akan dan sebenarnya dapat saja dipenuhi melalui pencairan cash collateral tersebut. Salah satu alasan yang menyebabkan pengusaha tersebut mencari dana dari bank adalah karena jasa bank telah merupakan bagian yang tak terpisahkan lagi bagi operasi serta reputasi usahanya.

Susunan Proposal Pengajuan Kredit


Banyak kalangan pengusaha UKM ingin mengajukan pinjaman ke bank tapi bingung bagaimana membuat proposal kredit yang bankeble? Atau mungkin Anda sering membuat proposal, tetapi masih ragu apakah proposal yang disusun sudah bankable?

Kemampuan untuk menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha Anda. Karena pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman Anda tanpa mempelajari proposal Anda. Proposal merupakan komplemen dalam mengajukan kredit ke bank. Proposal juga urgen untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal mendeskripsikan usaha Anda viable prospektif atau tidak.

Keuntungan yang akan Anda dapatkan jika Anda memiliki kemampuan dalam menyusun proposal yaitu :
1. Kreditur akan memprioritaskan pinjaman Anda.
2. Anda memperoleh kesempatan dalam mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar.
3. Anda akan mendapat penghargaan jika usaha Anda menjada besar dan teladan.
4. Anda akan memiliki relasi yang lebih luas.

Uraian berikut ini merupakan susunan dari suatu proposal pengajuan kredit :

1. Cover

Cover merupakan halaman pertama yang mencantumkan nama usaha (diatas/ditengah halaman), Tempat Usah, Bulanan, Dan Tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).

2. Halaman Kedua

Dalam halaman kedua berisikan tentang profil singkat usaha dan identitas pemilik :
a. Nama, alamat, dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
b. Nama Pengurus, Karyawan, dan Manajer.
c. Lokasi Usaha
d. Jumlah Anggota.

3. Ringkasan Proposal

Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang berisi :
a. Profil singkat usaha dan identitas pemilik.
b. Total kredit yang diajukan.
c. Paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi).
d. Jangka waktu pengembalian kredit.
e. Grace Period (tenggang waktu).
f. Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
g. Klasifikasi dan kemandirian koperasi.
h. Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan.

4. Isi Proposal


a. Pendahuluan

Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi dan modal kerja, dan iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.

b. Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan dan Jumlah Yang dibutuhkan.
Disini Anda perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana pembiayaan yang dibutuhkan. Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.

c. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai Usaha Koperasi
- Informatif
- Faktual
- Tanpa Emosi.

Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awala usaha didirikan, teknologi, dan peralatan yang digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja.

d. Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik.
Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka-angka dan nama-nama, misalnya :

  • Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan).
  • Siapakah para pembeli produk dan saingannya.
  • Apakah perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk. atau memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan.
  • Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam pasar (market share).
  • Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran.
  • Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis, terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.
  • Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan saluran distribusi pemasaran yang digunakan.
  • Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi, dan eksport.
  • Perkembangan harga ditingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir.

e. Aspek Produksi
- Proses produksi dan teknologi
- Untuk usaha produksi, dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.
- Untuk bidang perdagangan, ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga penyerahan barang.
- Kapasitas produksi, untuk jenis usaha produksi perlu dicantumkan kapasitas produksi dan rencana produksi per tahun.
- Lokasi usaha, dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Dijelaskan di mana lokasi usaha berada. Yang penting lokasi usaha tidak terkena larangan pemerintah.
- Lahan dan bangunan, jelaskan rincian lahan/ tanah dengan ukuran baku (hektar/m) apakah lahan tersebut merupakan hak milik, sewa, atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan apakah ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.
- Bahan baku dan bahan pembantu, mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem pembelian (tunai/kredit).

f. Aspek Sosial Ekonomi
- Terhadap lapangan kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja, dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.
- Keterkaitan usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil menengah lain, dengan koperasi dan lainnya.
- Pendapatan. Penjelasan mengenai usaha Anda akan memberi peningkatan.

g. Sejarah Keuangan Usaha

Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa :
- Neraca
- Laporan laba/rugi.
- Jenis, jumlah, dan penggunaan kredit.
- Cashflow (arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- Administrasi dan laporan-laporan.
- Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor.
- Data-data menyangkut SDM, modal dan material.

Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.

h. Proyeksi Keuangan
- Bentuk Proyeksi Keuangan :
* Kapasitas usaha, pembelian dan produksi.
* Data penjualan dan ekspor.
* Biaya Proyek dan Rencana Pembiayaan.
* Anggaran uang tunai (cash budget).
* Laporan pendapatan (laba/rugi) proforma 
* Neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang.
* Sumber dan penggunaan dana.
- Sifat proyeksi keuangan : realistik
Didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang kemungkinan profit atau loss.

i. Daftar Jaminan yang mungkin diberikan
- Wujud jaminan.
- Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila di pandang perlu. Misalnya : tanah dan bangunan, mesin, tanah kosong, persediaan barang, dan lain-lain.

J. Penutup
Harpaan dan ucapan terima kasih pada pihak bank.

Lampiran

Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain :
a. Fotokopi KTP, SIM
b. Rencana-Renca dalam blueprint
c. Gambar-gambar atau foto-foto
d. Fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti : SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian usaha, identitas pengurus, dan catatan-catatan penting.
e. Data sensus dan data demografis.

Dalam pelaksanaanya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehensif dan dan menari sangat diperlukan untuk meyakinkan pihak perbangkan untuk mencairkan kredit.

Proses Pengajuan Kredit

Belakangan ini banyak bank-bank besar mengucurkan kredit untuk kalangan usaha segmen UKM. Bahkan, ada bank yang mendirikan unit/divisi khusus untuk menangani kredit mikro. Hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan bank dengan kalangan KUKM. Namun sayang, banyak pengusaha di kalangan UKM masih awam dengan hal-ikhwal kredit. Hal ini boleh jadi karena ketidaktahuan mereka tentang seluk beluk pengajuan kredit dan pengucurannya. Jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dari bank, maka Anda perlu mengetahui langkah-langkah yang harus dilalui. Nah berikut ini proses atau alur kerja permohonan dan penyaluran kredit.

Persiapan sebelum Ke Bank


Sebelum Anda pergi ke bank, sebaiknya Anda terlebih dahulu menyiapkan beberapa dokumen penting, antara lain :

a. Membuat Proposal yang bankable (memenuhi syarat perbankan).
b. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan legalitas usaha.
Jika Anda telah menyiapkan semua dokumen dan berkas sebagai penunjang permohonan kredit, langkah selanjutnya Anda menemui petugas bank di bagian kredit. Biasanya Anda akan diberikan formulir (isian) permohonan kredit.

Mengisi Formulir Permohonan Kredit

Di bank tertentu, formulir permohonan kredit Anda diisi oleh petugas bank. Jadi, Anda hanya diwawancarai saja. Namun, tidak menutup kemungkinan, di Bank lain Anda akan mengisi formulir sendiri. Formulir tersebut pada umumnya berisi tentang data pribadi.


DAFTAR ISI PORTAL PENDIDIKAN